Friday, September 12, 2008

Bisnis Multi Level Marketing

CNI dan Amway Mengantarkan
Ribuan Orang Raih Sukses

JAKARTA – Hingga saat ini, sebagian besar masyarakat beranggapan bahwa bisnis Multi Level Marketing (MLM) hanyalah usaha untuk sambilan. Anggapan demikian ini, ternyata salah besar.
Bisnis MLM terbukti mampu mengantarkan ribuan orang hidup sukses di tengah krisis sekalipun. Kini, jumlah perusahaan yang bergerak dalam bidang penjualan langsung (MLM), menurut catatan Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia (APLI) sebanyak 54 perusahaan.

Dari 54 perusahaan MLM yang beroperasi di Indonesia tersebut, tidak semuanya sukses. Untuk saat ini, tercatat dua perusahaan MLM, termasuk sukses, baik dalam menggaet mitra kerja, yakni PT Centranusa Insancemerlang (CNI) dan PT Amway Indonesia.
CNI, misalnya, hingga saat ini berhasil menggaet mitra usaha lebih dari satu juta yang tersebar di seluruh Indonesia. Meski tidak sebanyak CNI, jumlah mitra Amway Indonesia juga cukup menggembirakan yakni mencapai ratusan ribu orang. Mereka semuanya orang-orang yang kerja keras dan penuh optimisme.
Dibandingkan perusahaan MLM lain, CNI tercatat paling pesat kemajuannya. Pada 2002, misalnya, CNI mampu memberikan komisi produktivitas tahunan (KPT) kepada mitra usaha (distributor)-nya mencapai Rp 11 miliar. KPT merupakan salah satu jenis komisi yang dibagikan CNI setiap tahun kepada para mitra usahanya sesuai produktivitasnya selama kurun waktu setahun. Komisi ini di luar komisi utama, yang terdiri lima jenis. Antara lain, komisi prestasi (meliputi komisi untuk pembelian sepeda motor, mobil sederhana, mobil, mobil mewah, rumah dan rumah mewah) dan komisi kepemimpinan.
CNI didirikan, bulan Oktober 1986 di Bandung, dengan nama awal PT Nusantara SunCorella Tama (NSCT). Dengan menerapkan sistem direct selling multi level marketing (MLM), NSCT pada awalnya hanya memasarkan satu jenis produk impor dari Jepang, yaitu Sun Chorella A. Saat itu, tantangan begitu berat, di mana salah satunya karena sistem MLM belum banyak dikenal masyarakat. Namun demikian, berkat keyakinan yang tinggi akan prospek cerah bisnis MLM, komitmen dan semangat yang tinggi, serta dukungan dari para mitra usaha, NSCT terus berhasil tumbuh. Seiring dengan peningkatan usaha, serta bertambahnya jenis produk yang dipasarkan, maka pada tahun 1992, NSCT diubah menjadi PT Centranusa Insancemerlang atau CNI (Creative Network International).

Komitmen Tinggi
Menurut CEO CNI Indonesia, S Abrian Nata, semua keberhasilan yang diraih CNI tak bisa dilepaskan dari komitmen yang tinggi untuk senantiasa mengembangkan produk-produk berkualitas dan penyempurnaan rencana pengembangan usaha serta pelayanan kepada konsumen. Dalam visi kami, telah ditetapkan bahwa CNI ingin menjadi perusahaan MLM paling kreatif, inovatif dan peduli.
Dijelaskan, setiap orang bisa bergabung dengan CNI untuk meraih keberhasilan hidup yang lebih luar biasa, baik dari segi materi, kesehatan, maupun kepribadian yang positif. Oleh karena itu, sesuai filosofi yang dianutnya, bahwa CNI lebih dari sekadar bisnis, karena CNI selalu melaksanakan program-program pendidikan dan pelatihan secara rutin dan intensif untuk mengembangkan kemampuan para mitra usaha dalam menjalankan usahanya secara mandiri.
Saat ini, CNI memiliki 10 kantor cabang, 25 cabang pembantu, serta 300 poin operator yang tersebar di wilayah Indonesia. Sedangkan produk yang dipasarkan mencapai lebih dari 200 jenis produk dari kategori Health Food, Food and Beverages, Personal Care, Home Care dan produk penunjang. Seperti dijanjikan manajemen CNI, pihaknya tidak hanya menggaet pasar dalam negeri, tapi juga akan merambah negara lain, seperti Malaysia, Hong Kong, Amerika Serikat, Singapura dan India.
Setelah memberikan fasilitas asuransi bagi mitra usahanya (distributor) sejak awal tahun ini, sejak awal Oktober 2002 lalu, CNI menyediakan/menjual program asuransi dalam bentuk produk yang diberi nama CNI PRO. ”CNI PRO merupakan program asuransi diri pribadi yang disiapkan CNI bagi mitra usaha dan keluarganya, agar terhindar dari risiko keuangan bila terjadi kecelakaan atau mengalami sakit. ”Kami berharap, adanya CNI PRO para mitra usaha CNI bisa menjalankan usaha MLM-nya dengan lebih baik,” kata S Abrian.
Dijelaskan, CNI PRO dibagi menjadi dua bagian, yakni personal accident (PA) dan hospital plan plus (HCP Plus). PA ini, tambahnya, merupakan program yang diberikan untuk menyiapkan keuangan mitra usaha CNI dan keluarganya dari risiko finansial, akibat kecelakaan yang menyebabkan kematian, cacat tetap, dan penyakit lain. Untuk itu, program PA akan memberikan santunan kematian, santunan pendidikan anak dan santunan dana untuk keluarga.
Sedangkan hospital cash plan plus, tambah Abrian lagi, merupakan program asuransi sebagaimana halnya program PA tersebut ditambah dengan dana yang diberikan untuk menyiapkan keuangan keluarga bila mitra usaha menjalani rawat inap di rumah sakit, rawat ICU, dan pembedahan. ”Program ini dapat dapat diikuti setiap mitra usaha CNI berumur antara 18 – 59 tahun,” tandasnya.

Bisa Dikembalikan
Sementara itu, Presdir Amway Indonesia, Koen Verheyen menyatakan, banyaknya distributor menjadi anggotanya, karena bisnis ini memang masih cukup prospektif.. ”Faktor pendukung yang membawa Amway sukses itu cukup banyak. ”Dari segi produk, semua produk kami berkualitas. Semua produk didukung oleh jaminan kepuasan pelanggan. ”Di Amway, bila konsumen tidak puas terhadap produknya, barang bisa dikembalikan dan uang bisa kembali’” tandasnya.
Amway merupakan bidang usaha yang memberikan imbalan sesuai dengan tingkatan dan usaha yang dilakukan. Semakin besar target yang ingin diraih, semakin banyak waktu dan usaha yang harus diberikan. Oleh sebab itu, dalam menjalankan usahanya disarankan, agar sesuai porsi waktu yang dibeli sekarang in. ”Ke depan, bisnis MLM masih cukup prospektif. Kami optimis, tahun 2003 ini bakal terjadi kenaikan jumlah distributor,” tandasnya.
Saat ini, tambahnya, Amway memiliki sedikitnya 12.000 karyawan di seluruh Indonesia yang bekerja, mulai dari pabrik, administrasi maupun fasilitas lain. Seperti dikemukakan Presdir Amway Indonesia, berkaitan dengan produk, yakni produk harus berkualitas. Guna menjalankan aktivitas ini, Amway didukung 57 laboratorium di kantor pusat Amway dengan 450 ahli riset.
Dijelaskan, saat ini Amway di berbagai negara memiliki jumlah produk sebanyak 45.000 macam. Sedangkan di Indo-nesia sendiri tercatat sebanyak 400-an jenis. Koen mengakui, tidak semua produk yang diproduksi cocok buat Indonesia. ”Karena jaringannya berada di seluruh dunia, maka distributor Indonesia juga punya kesempatan mengembangkan bisnisnya, bukan hanya di Indonesia, tapi juga di luar negeri,” katanya.
(SH/naomi siagiafn/ignatius gunarto)

No comments: